OK

Wednesday, October 05, 2011

Aku dan Si Penakluk


Dia setegar namanya, Tegar …
Dialah sang penakluk dunia…
Dia sebaya denganku, berambut ikal, berkulit hitam, penampilan yang dekil, pakaian usang, tanpa alas kaki, dan tak terawat…
Adalah dia yang senantiasa memperhatikanku di balik jendela taman kanak-kanak…
Adalah Dia yang selalu menemaniku setelah kupulang dari taman kanak-kanak…
Dia adalah adalah sahabatku; sahabat jendela duniaku



kuajar kau bermain origami; kubuatkan pesawat kertas dan kau membantu …menerbangkannya



kuajar kau merangkai bunga; dan kaupun mengajariku cara menyeduh madu, kucicipi.. ehm manis terasa…


Kuajar kau rasa suka dengan teman wanitaku; dan kau ajarku senang dengan alam…


Kuajar kau doa sebelum makan; dan kau ingatkan agar kuselesai sebelum kenyang.…



Sesekali Kuajak kau bermain ayunan di taman sekolahku; dan sesekali pula kau ajakku ke tebing yang tinggi itu sembari menunggu petang dan bercerita tentang masa depan…



Pernah kuminta kau menemaniku ke pantai; pernah juga kau minta menemanimu ke sungai…



Sering kuajar kau membaca angka dan huruf; tak jarang pula kau ajar aku berbicara dengan capung dan orang-orangan sawah…



Kita suka bermain tebak-tebakan warna; suatu hari kuperlihatkan spectrum digitasi terbaruku, kaupun kagum… tapi tak kalah kagumku saat kau menunjuk bianglala sebagai kepunyaanmu… 



Kuselalu menyuruhmu berbuat kebaikan agar disayang Tuhan & kelak masuk surga; selalu pula kau ingatkan jika aku tak mengajakmu bicara bahwa neraka itu ada… hahaha…. Ada-ada saja…



Kita punya kenangan lho.. pernah kuambil gambar kita dan saat itu adalah hari kelulusanku; kaupun tak mau kalah, katamu pernah kau ukir nama kita di tebing itu… hehehe..



Karena kau tak punya orangtua, sering kuajak kau makan malam dengan keluargaku; karena aku tak punya saudara, kau jadikan aku adikmu…


Kuajar kau cara menggunakan sendok garpu dan cara makan yang benar di resto yang mewah; lantas kau ajarku menangkap ikan, memetik buah dan berburu makanan di kaki gunung…


Malam itu kubawa kau ke rumah; kuajar kau bermain scrabble,ular tangga dan monopoli; esoknya kau bawaku ke danau dan mengajarkan cara memantulkan batu ke air…
Di hari libur, tak jarang aku mengajakmu ke kebun binatang, memandikan gajah dan mengelus rambut orang utan; sering pula di hari libur yang lain kau ajak aku ke hutan pinggiran kota, berlari, berteriak kegirangan kala si kumbang dan kupu-kupu masuk ke perangkap kita…

Dan masih banyak lagi tentang aku dan dia…
Tegar, dia setegar namanya…

Begitulah kau; selalu mengingatkan jika akan sebuah Awal meski hal tersulit setelah bangun pagi adalah mengawali; dan akan ada sebuah Akhir meski tak benar-benar ingin kuakhiri… 




1 comment: