wah hidup The GUNNERS. Sleepy, where’s my pillow…..barusan Arsenal kalah dua satu dari hotspur…___1.16 Am…
kekalahan Arsenal tidak lebih menyedihkan dibanding ketika kau tak lagi di sini... dan tidak membaca suara-suara sendu merdu di blog_ku…..
nyusun kata-kata #3 #timeline #15harimenulisdiblog…
Sebut saja namanya Hairyza; kutatap langit dan kuminta izin meminjam namamu; yup hanya untuk malam ini saja…..
Akhirnya selesai juga kubereskan ruang berukuran empat kali tiga itu. tidak banyak yang berubah setelah kutinggalkan hampir setengah dekade…sedari dulu memang kutitip pesan agar tak satupun dari mereka yang bisa menempati apalagi sampai mengubah susunan benda-benda dalam ruanganku…Ruang itu penuh kenangan….Termasuk lemari dan tempat tidur yang hanya berjarak satu kaki dari lantai ubin buatan seniman urban… Ialah kamarku masa sekolahan dulu… masa putih abu-abuku… waktuku meraba hitam putihnya dunia… Masa dimana pertama kali kukenal rasa senang…
senang bila kau duduk di sampingku…
senang bila kau menatapku begitu…
senang bila mengingatku kalau besoknya kita ada ujian…
senang bila kau menunggu sampai jam belajarku usai…
senang bila kau merengek memintaku membuatkan puisi seminggu sekali…
Aaaah pokoknya SENANGLAH…….
Memikirkan kesenangan membuatKu mengingatmu…segera Kutarik laci paling bawah… kuambil satu persatu isinya dan kutiup berharap menghilangkan debunya…
“Buku-buku tua.. Bukan !”… pikirku…
“Nota-nota keuangan… bukan ini !!”… ungkapku sambil cengingisan…
“Pelampung-pelampung ujianku juga bukan!!”… sahutku sedikit terengah
“ Nah, Ini dia yang kucari!” teriakku sambil kuangkat kalender dengan lusuhnya. Sesekali kuguncang-guncang kecil dan kuusap biar terlihat lebih jelas…
Kalender itu Cuma berisi tiga bulan terakhir dalam setahun. Tahun duaribuhenam…
Lagi-lagi kau Hairyza, namamu tertulis bertinta merah dan menyambutku saat kubuka bulan pertama…
lima Oktober lima tahun lalu kulingkari, kita jadian tnggal segitu… akupun tersenyum melihat catatan kaki bertuliskan Latah dan labil… tapi begitulah cara kita mengungkanpkan kesenangan….
EmpatBelas oktober; kuajak kau bermain sepeda di taman…<taman yang sakit> tertulis sebagai catatan kaki. Oiah, kuingat waktu itu aku terjatuh… Dahiku mengeluarkan darah, kutahan air mataku agar kutak menangis karena malu denganmu… tapi berkat luka itu kutahu inginmu menjadi dokter kelak…
Duapuluhsembilan Oktober; <tujuh matahari pagi>kucoba mengingat-ingat kata kuncinya… akhirnya ketemu juga… Dudukku menghadap jendela… suara itu masih terngiang jelas di telingaku… dulunya tepat pukul tujuh pagi sering kau ketuk jendelaku hanya untuk memastikan apa aku sudah berangakat atau belum… cukup menggelikan sih, di suatu hari pernah kutunggu kau… saking ingin menjadikanmu orang pertma yang kulihat di pagi hari… aku rela menggeser meja belajarku ke dekat jendela… dan kupun tidur di atasnya dengan siku dan lutut yang terlipat… karena itu aku tak masuk sekolah selama tiga hari lho…hehehe..
Sambil memperbaiki posisis dudukku, kubuka bulan kedua…
Foto hitam putih tiga kali empat kepunyaanmu tertempel pada sudut kanan atas bulan itu… garis putus-putus rupanya membawaku ke satu November. Adalah kertas bersketsa wajah pertamamu yang kuminta secara resmi setelah sebulan kija jadian….
.
Duabelas November;<no more, no women> yahyah… kubuka kamus sebelum kutulis itu… saat itu kau jutek abiz… kupegang tanganmu, tapi kau menghentakkannya… kuberi kau senyum terindahku, tapi malah kau memalingkan wajah… setelah itu kutau ternyata kau cemburu dengan temanku dan juga adalah sahabat karibmu… Hairyza.. Hairyza…cerita kita bukannya Lupus atau seperti Ftv saat ini yang kian kejamnya menggambarkan pria… setelah kuyakinkan, kaupun memaafkanku… kuingat kala itu kau tersenyum dengan mata yang masih berliangan air mata; sungguh manis… sejak peristiwa itu, aku berusaha jaga jarak dengan teman wanitaku yang lain….
Duapuluhdua November ;<like rainy> bertulis sebagai catatan kaki… oiah, seperti biasanya sepulang sekolah kita tidak benar-benar pulang… sering aku ajak kau ke taman sekolah… di bawah pohon itu, sering kita menuliskan harapan-harapan tentang masa depan… saat itu hujan turun, tidak deras namun kutau peri hujan sedang memperhatikan kita; segera kubuka sweater punyaku dan kupasang melingkar di bahumu; kau menunduk malu dan kitapun terdiam… jiwa kita terbang kesana kemari mencari keindahan Romansa kala itu…
Bulan terakhir…
Empat Desember; kulihat jam berbentuk bulat di dinding kamarku… pemberian pertamamu untukku… masih berfungsi dengan baik… karena benda itu, aku selalu ingin melibatkanmu dalam setiap rutinitasku…
Tujuh desember; < nice moment, thank U> Jadi malu saat kuingat saat itu… hari itu sekolah kita kedatangan tamu… sebagai ketua osis, sambutan singkat adalah hal yang wajib kusiapkan… Dan sebagai sekretarisku, kau wajib membantuku… singkat saja kau berkunjung ke rumahku… panjang lebar kita ngobrol… tidak tentang sekolah, tidak pula tentang Orang lain… tapi lagi-lagi tentang kita dan masa depan… tak terasa waktu berlalu, sudah jam sepuluh malam rupanya… tak tega udara dingin merasuki tubuhmu, segera kuantar kau pulang… di depan pagar rumahmu, kukecup keningmu dan kubilang selamt malam… lambaian tanganmu membalasku… malam itu aku tak bisa tidur… wajahmu bermunculan di kamar ini…
Duapuluhlima Desember; hari itu Kudapati selembar kertas di celah jendelaku… bertuliskan <adrian,, selamat natal,, dariku Hairyza> …. Aku tersenyum… hidup ini indah…
Setelah itu tak ada lagi catatan kaki,,, banyak hal yang kupelajari darimu. SANGAT.
Masih kududuk, kuambil pena dan kulingkari tigapuluh desember…(sehari sebelum keberangkatanku ke Belanda)….
Lalu Segera Kumasukkan kembali kalender itu ke dalam laci…
Tulisan di atas tidak benar-benar pernah kualami… hanya saja kucoba menuliskan apa yang tak tertulis; bercerita tentang yang tak terceritakan; mengungkap rasa yang tak terasa dan melihat yang tak terlihat…#thankz to @huruf kecil…..
CintaDalamKhayalan,,^^
ReplyDelete