OK

Thursday, July 25, 2013

Kami Menulis



Sabtu siang, 08 Juni tahun yang sama. Alam sementara asyik memainkan perannya. Kadang cerah, kadang mendung. Terik di pagi hari, badai sorenya; sebaliknya, tak tentu. Sepertinya bulan keenam akan menjadi awal musim kemarau yang basah bagi kota kita.  Pinggiran selatan Kota Makassar, terdengar riuh semangat anak-anak yang tengah belajar; iya, waktu serupa di sanalah saya berada.  Sungguh satu kesempatan yang luar biasa, bisa berpartisipasi dalam kegiatan menulis anak-anak TPA Tamangapa, Antang. Kegiatan ini diprakarsai oleh teman-teman LEMINA (lembaga Ibu dan Anak) dan IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis).



Antusias, sebut saja cara saya menggambarkan raut wajah adik-adik. Mempraktikkan instruksi fasilitator; bercerita lisan, membaca, menulis, sesekali terselip tawa, adu suara bahkan mimik dan gerakan-gerakan lucu nan centil tak luput diperagakan oleh mereka.


Adik-adik yang bermukim di sekitar TPA; siapa bilang mereka tak pantas mendapatkan pendidikan yang layak. Siapapun, setiap anak di sudut-sudut negeri ini berhak dan memiliki kesempatan yang sama besar untuk menggantung cita-cita setinggi-tinggi.

Tulisan adik-adik  yang sempat didokumentasikan oleh penulis sendiri. Lengkapnya setalah kalimat ini. 


Ernawati, kelas 4
Aku bangun tidur, saya pergi cuci muka sesudah cuci muka saya langsung mandi. Sesudah saya mandi saya dipanggil untuk sarapan pagi. Makanannya tahu tempe ikan dan telur dan nasi  dan lain-lain. Sesudah sarapan pagi saya pergi membeli geroppo.

Ita, kelas V
Pada pagi hari saya bangun saya disuruh ibu saya untuk memakan saya memakan ikan ayam  yang ditumis kecap. Pada sekitar jam 08.00 saya pergi ke Mal Panakukang yang diajak oleh guru yaitu Kak Rusda, Ayu, Risna, dan Kak Irwan untuk menonton sebuah film. Kita semuan memakan popcorn dan meminum air botol sambil menonton film yang berjudul  Temani Aku Bunda.

Reski Auliyah, kelas 3
Tadi pagi saya pergi sama ibuku. ibuku membeli sayur. sampai di rumah sayur itu dimasak. Setelah masak saya makan sayur kangkung saja sama makan nasi sama minum air putih. 

Kamelia, kelas 4
Pada saat aku pergi ke pasar mencari nasi dengan ibu dan ayah. Aku tadi siang pergi ke sekolah untuk belajar. kita perhatikan guru kita aku ulangan di sekolah. Aku pulang ke sekolah aku membeli kelapa dengan ibu ke rumah teman-teman ayah aku langsung makan pagi setelah itu aku pergi ke sekolah untuk belajar di sekolah aku langsung ke rumah setelah itu aku langsung makan pagi dengan ayah, ibu dan kakak saya setelah itu aku pergi ke sekolah.

Umar
Tadi pagi saya sarapan dengan ibu dan kakak saya makan roti dan nasi kuning. tadi pagi saya mandi dengan pakai sabun sudah mandi saya harus pergi ke sekolah bersama-sama teman-teman tapi saya sudah pulang. Hore aku sudah pulang bersama teman saya.

Putri, kelas 5
Pada hari itu aku ke pantai dan melihat orang yang tenggelam di pantai. Untung saja ada yang menyelamatkannya. Dia langsung dibawa ke rumah sakit dan ada yang masuk air ke hidungnya. Kulitnya terkelupas karena dia dikena batu karang. Dia juga masuk angin dan masuk air di telinganya.

Adik yang lupa menuliskan nama
Aku sedih sekali karena ditinggalkan sama bapak dan adik ibu. Aku sendiri yang di rumah saya sekarang tinggal sama kak sepupu. Mamaku sekarang kerja pemulung. Bapakku sekarang kerja mobil. Adik selalu kujaga kalau setiap pergi kerja. Terimakasih.

Sartika, kelas 5
Waktu aku bangun pagi aku mandi terus sarapan pagi. Sesudah sarapan pagi aku ke sekolah. Waktu sampai ke sekolah aku belajar dengan teman-teman. Waktu belajar aku melihat teman lagi menangis karena dia dipukul dengan teman sebangku. Waktu aku juga pulang dari sekolah aku melihat orang kecelakaan, waktu saya lihat yang ketabrak itu kakek-kakek terus kakek-kakek itu mempunyai luka di kepalanya dan aku pulang duisuruh makan siang sama ibu dan pas jam 2 ke 3 aku pergi ke SKW dan ada tamu diajari menulis dongeng, cerita karangan, puisi ditulis lalu ditempel.




Aha, lucu juga cara mereka merangkai kata. Berkata, menuliskan kepolosan ada adanya. Meski terkadang saya harus menarik napas panjang dulu sebelum membacanya, pantaslah kita memberi apresiasi untuk mereka yang sedang berjuang menghadapi kerasnya hidup.


                                                                                                          

                                                                                                          *dokumentasi diambil dari directory pribadi penulis

2 comments:

  1. Kereeen. makasih sudah menulis kan ini.

    ReplyDelete
  2. luar biasa, tingkatkan terus bakat nulis nya bro...

    ReplyDelete