Tidak hanya lagu dan musik,
film jadulpun kini lagi trend-nya diputar kembali dengan cerita yang nyaris
sama. Sedikit penambahan tokoh, alur cerita, latar tempat dan waktu tidak
jarang sebagai pemanis cerita saja. Romeo & Juliet misalnya, tak peduli
seberapa jauh perubahan script yang dilakukan oleh sutradara. Siapa yang tak
kenal kisah tragis mereka? Cinta dan perselisihan antarkeluarga berujung
kematian pasangan tokoh yang dijadikan judul film itu sendiri.
Masih ingatkan, 2011 lalu
film Romeo & Juliet kembali difilmkan. Namun kali itu dibungkus dalam
animasi yang cukup membuat pemirsa terbahak. Komedi yang kocak, adalah Gnomeo
dan Juliet (James McAvoy & Emily Blunt). Mereka adalah kurcaci-kurcaci yang
hidup di kebun saling berseblahan. Di saat keluarga Montague dan Capulet mengangkat
bendera perang, eh tau-taunya anak-anak mereka saling jatuh cinta. Pokoknya
setelah menonton film Romeo Juliet versi sedih nan tragis, wajib juga nonton
versi lucu nan unyu-unyu ini.
Kuartal pertama di tahun
2014; bagi penggemar animasi, kembali Constantine Film menyuguhkan film lama
yang diangkat lagi di layar lebar. Tarzan kembali hadir masih dengan kisah
klasiknya. Nama tokohnya pun seakan sudah melekat benar, Tarzan atau JJ (Kellan
Lutz), sang ayah/ John Greystoke, Kekasih Tarzan/Jane (Spencer Locke). Kisah
yang pertama kali muncul dalam novel "Tarzan of The Apes" karya Edgar
Rice B di tahun 1912 ini, singkatnya bercerita tentang seorang anak dari keluarga bangsawan Britania yang
ditinggalkan di Pantai Afrika oleh pemberontak. Orangtuanya meninggal dan
dibesarkan oleh Kera-Kera besar pada masanya. Tarzan kemudian bertemu dengan
Jane, pujaan hatinya. Menikah, memilki seorang anak, Jack dan hidup abadi.
Lantas apa yang berbeda dari Film
Tarzan kali ini?
Selain dibalut dengan genre
animasi, film yang disutradarai langsung oleh Reinhard Klooss ini juga memamerkan
latar ekspedisi masa kini Hutan Afrika. Dengan teknologi dan sistem
komputerisasi yang mapan, sungai, pepohonan, akar, hingga lumut-lumut bak hutan
rimba sangat detail menjadikan pemirsa berada di dalam dengan hamparan alam
sejauh mata memandang.
Film ini mengisahkan John
Greystoke dan istrinya melakukan kunjungan ke Afrika dalam rangka menyelidiki
situs meteorit misterius yang konon bisa dijadikan sumber energi alternatif
yang sangat luar biasa. Namun sayang, heli yang mereka tumpangi mengalami
kecelakaan. Alhasil JJ, si Tarzan inilah yang selamat dan kemudian dibesarkan
oleh Kera-Kera besar. Setelah beberapa waktu, maka jadilah Tarzan pemuda yang kuat
dan berani. Di tengah-tengah perjalanannya, bertemulah ia dengan seorang gadis
bernama Jane, tidak lain dari anak seorang peneliti yang bijak juga teman ayah
JJ. Tak ada jalan yang selembut air, begitu pula jalan hidup Tarzan & Jane.
Seorang pengusaha muda dengan karakter berkuasa, jahat dan serakah; William
Clayton memanfaatkan kedekatannya dengan Jane untuk mencari dan menyalahgunakan
sumber energi meteor tersebut. Dan lagi-lagi Tarzan harus memperjuangkan tempat
tinggal, keluarga dan juga cintanya.
Namun sayang, hewan rimba
belantara yang disajikan hanya beberapa jenis saja. Harimau yang terkenal liar
pun hanya sekali scene. Tarzan, Raja Hutan tidak lagi mewakili hewan-hewan yang
lain. Jika saya masih anak-anak dengan ekspekatasi sebagaimana anak-anak pada
jaman saya (ketuaan kali ya), saya tidak begitu puas. Tapi untuk dijadikan tontonan keluarga dengan
bimbingan orangtua, tidak begitu buruk juga.
No comments:
Post a Comment