Dear Kitaro Minami
Hampir dua dekade sudah dirimu
tak nampak dari layar televisi. Anak-anak masa kini mungkin tidak mengenalmu
lagi, mereka lebih ramah dengan nama Robocop, Bumble B, Captain America dan
penerus sebangsamu. Bahkan di antara nama-nama itu, ada juga yang tak tahu
menahu. Mereka lebih senang dengan flappy bird dan candy crush. Namun bagi saya
beserta orang-orang yang memulai kehidupan anak-anak di masa 90-an, kamu adalah
salah satu favorit. Bagaimana tidak, kamu itu sudah keren, kuat, pandai, senang
menolong orang dalam kesulitan, dan membasmi kejahatan.
Semasa kecil jika ada yang mencari saya pada hari
selasa jam lima sore, tak usah kemana-mana. Cukup cari saja di ruang keluarga,
saya dengan begitu serius mengamati aksimu. Lalu dengan sesempurna mungkin
segera saya ikuti di setiap permainan masa kanak-kanak.
Ada hal yang lucu dan menarik
tentang kita di waktu silam. Saking nge-fansnya, tak tanggung-tanggung saya
menyuruh mamah memotong rambut seperti gaya rambutmu yang belah tengah terurai
itu. Nah setelah itu, saban hari saya pernah merengek sampai berhari-hari untuk
dibelikan dresscode sesuai dengan gaya berpakaian khasmu, dengan baju, celana, sepatu,
jaket yang serba putih plus kaos tangan hitam. Alhasil sampai sekarang mamah
tidak selalu berhasil menaklukan permintaan saya itu, tidak seperti pedang
matahari juga tendangan maut yang selalu membuat musuhmu takluk tak berdaya.
Mungkin dirimu yang sekarang
sudah terlalu tua untuk melompat kesana kemari, membawa motor belalang, larimu
sudah tidak secepat dulu lagi. Namun, jika boleh saya meminta rilislah kembali
kisahmu. Mungkin kau yang sekrang sudah menikah dengan wanita pujaan entah
ingatan saya menyerah tentang satu nama itu, dengan anak-anak yang ternyata
memiliki nalurimu sebagai ksatria baja hitam. Musuh-musuhmu pun sudah berbeda, koruptor
yang mulai menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan harta lebih banyak lagi
misalnya.
Kotaro Minami, mengenangmu
lagi serasa menguatkan ingatan saya lagi pada suatu masa. Di mana saya, juga
beberapa orang kawan lama, latar tempat kanak-kanak saya seperti tanah merah
yang basah, kebun jagung, buah nangka, sayur dari daun ubi, permainan kotak
pos, Donal Bebek, dan masih banyak lagi; yang terbungkus dalam satu album rapi
di balik canda, seru, dan kegembiraan anak-anak.
Belahan Bumi yang lain.
Yayat, 20 Tahun lalu
No comments:
Post a Comment