OK

Sunday, October 02, 2011

Tujuh Hari & Seribu Kata Buatmu


Seminggu yang lalu kulihat kau; kau yang sedang berdiri di samping tepatku berduduk. Jalan yang berlubang sesekali membuat bus yang kita tumpangi berguncang, tak sampai hati melihatmu berkutat erat pada pegangan bus yang sudah karatan; segera kuberdiri dan kupersilahkan kau untuk duduk di tempatku . “oh iya makasih, g papa kq!” sahutnya menolak tawaranku… hahaha namanya juga wanita tak mau dipandang lemah… kuperhatiakn lagi caramu menatapku, dan biar kutebak wajah itu seakan memintaku membujuk untuk kedua kalinya…. Akupun tersenyum dan melirikkan mataku ke orang-orang yang juga menanti penumpang yang lain turun dan berharap segera mendapatkan kursi kosong. Kaupun tersenyum dan melunak; hehehe begitu dong.


Keesokannya, kulihat kau … lagi-lagi di bus yang sama… yup tepat di dpnku kau berdiri… pandanganmu hanya tertuju pada ipod yang kau pegang. Sesekali kau menggoyangkan kepalamu mengikuti suara yang dikeluarkan oleh earphone pinkmu itu…. Jeans hitam, baju putih bergmbar icon twitter, dan sweater bercorak art nuvu menutupi kulit sawo matangmu... Santai tapi kau cukup menawan. Baru kali ini, aku kagum dengan orang yang baru kutemui… lama berlalu, kaupun turun di perempatan itu; perempatan yang kusebut dengan perempatan yang tidak benar-benar empat arah itu…..

Dua hari setelah itu, KITA bertemu kembali; kulihat kau dan kaupun melihatku … aku dan kau berteduh dalam satu atap halte yang sebentar lagi menjadi papan reklame; juga penuh sesak dengan orang-orang yang mengharapkan keteduhan berhindar dari teriknya sang pencerah. bus datang, kubiarkan kau dan mereka naik duluan. Ternyata, deretan terbelakang menyisakan satu kursi; buatku tentunya…. Sebuah kebetulan, aku duduk tepat di sampingmu… nampaknya kau tak ingat aku yang kemaren…kau balas tawaku dengan senyum dan sedikit menundukkan kepala seeakan aku lebih tua dan orang yang baru bagimu. seperti biasanya, kau dan duniamu; aku dan duniaku; kau sibuk memainkan jemari pada ponselmu; akupun sibuk memperhatikanmu… begitulah sampai kau turun di perempatan yang tidak benar-benar empat arah itu…..

Dua hari lagi setelah hari kemaren…. Kuputuskan untuk melakukan pembicaraan ringan denganmu. Benar kuingin mengenalmu lebih dari sekedar cerita aku dan bus kota… kutunggu kau di halte yang sama; dudukku dan sesekali kulihat orang-orang yang berlintas di depanku sampai semuanya hilang di pembelokan sudut jalan… matahari tak seperti biasanya, mengintip kecil di balik awan; kulihat jam, malampun hampir tiba. Kupun bersegera naik bus terakhir. Tak apalah, mungkin hari itu kau sedang tak enak badan, atau ada kerjaan yang mendesak, atau mungkin juga kau sedang mengunjungi pamanmu yang sakit… hari esokkan masih ada pikirku bersemangat…


Keesokannya lagi …dengan sengaja kusisakan bangku kosong di sebelahku untukmu… berdalih kumenunggu seorang teman, sampai-sampai tak kuizinkan orang lain untuk duduk di sampingku. Tapi kau tak kunjung datang,,, 

Hari ini, benar terkaku; kau tak lagi muncul… bus, halte dan tidak juga di perempatan yng tidak benar-benar empat arah… mencuat pertanyaan tentangmu… sesingkat inikah… tidak nama, tidak pula alamat; apalagi nomor handphone; kau hanya menyisakan pertemuan singkat…. Apa harus aku lupakan saja meski tidak benar-benar ingin kulupakan… hari ini kuptuskan untuk tidak menunngu lagi; sederhana dan pelupa;hehehe… kukategorikan kau dengan dua kata itu tapi kuyakin kau lebih dari yang kubayangkan; sebab perkenlan itu tidak selamnya harus dengan berjabat tangan,juga tidak harus saling tahu dan lewat senyuman kukenal kau….

2 comments:

  1. #kuyakin kau lebih dari yang kubayangkan.....amazing...

    ReplyDelete
  2. hihi... thanks sdh mampir indahMut... kamu apa kabarnya?

    ReplyDelete