OK

Saturday, October 08, 2011

Lebih Dari Sekadar Melihat & Dilihat


Benda massif; kadang berbentuk segiempat, tiga sisi dan lingkaran; terbuat dari aluminium, logam, besi kayu atau perpaduan keempatnya; lebih dari sekedar melihat dan dilihat ataupun hanya aktivitas diintip dan mengintip; kusebut ia jendela.

Kasih dan cinta mah sudah biasa dijadikan sebagai inspirasi, dijadikan bumbu kehidupan, karenanya mereka memiliki lebih dari seribu makna. Sadar tanpa sadar, sengaja atau tidak… kita telah menjadikan jendela sebagai runner up di bawah kasih dan cinta… hahaha serius ini… Tulisan ini setidaknya akan bercerita tentang aku dan jendela, kau dan jendela, kalian dan mereka lagi-lagi dengan jendela
check it….



Kuambil album di bawah meja ruang tamu di rumahku, gambar-gambar itu mengingatkan pada masa kanak-kanak. Dulu, mama mengaruskan kami, anak-anaknya untuk tidur siang. Supaya tidak kabur, Ia mengunci pintu kamar tidur dari luar. Tapi anak-anak nakal ini selalu berhasil lolos lewat jendela, main di rumah tetangga, lapangan samping rumah dan kembali sebelum tiba waktunya mama membangunkan kami, anak-anak manis yang mengerjap-ngerjapkan mata seolah baru terjaga setelah seratus hari tertidur…

Lalu pernahku ke toku buku di kotaku. Tebak apa yang pertama kali kulihat. Aku disambut dengan banner berukuran 3 x 8 m; dengan margin 40,40,30,30; format landscape bertuliskan Buku adalah Jendela dunia… menempatkan gambar bola dunia disisi kiri dan tumpukan buku-buku di sisi yang lain...

Beberapa hari yang lalu, steve jobs berpulang. Turutku belasungkawa atas kepergiannya, aku salah satu pemuja lewat produk-produk yang luar biasa canggihnya juga dengan ide-ide gila dalam pixar animasi. Pria yang gemar makan apel itu membuatku membandingkannya dengan orang-orang paling berpengaruh di dunia teknologi saat ini. Adalah Bill gates. Dia tidak gemar memakan jendela tapi malah memakai jendela menjadi metafor sekaligus merek dagang dari system operasi komputer yang aku & teman-teman pakai. (steve & gates.. maaf kubercerita tentangmu.. ngarep tulisaku dibaca sma mereka)… hahaha coba bayangkan kalo gates pakainya pintu… bukannya windows seven tpi door seven… ngakakk….



Selanjutnya, sedikit kita melirik sejarah.. peristiwa voyeurisme paling menghebohkan yang mengakibatkan seorang raja menjadi pembunuh. (Voyer itu semacam ruang transisi sebelum masuk kamar mandi) Daud, sang raja dari ketinggian rumahnya tepatnya di balik jendela bertirai terpesona pada kecantikan Batsyeba yang sedang mandi. Alhasil cerita berakhir dengan terbunuhnya suami batsyeba oleh daud hanya untuk mendapatkan istrinya… jadi kaum adam berhati-hatilah jika sudah memiliki harta dan tahta. Siapa lagi yang akan menjatuhkan kalian selain wanita… haha

Begitu pula yang dikatakan pria jika sedang memuja-muji sang kekasihnya. Aku suka kamu sejak pandangan pertama… mata adalah jendela hati… wahai wanita jika engkau menemukan pria seperti itu, tidak pantas kau menyebutnya penggombal tulen, tepatnya kau sedang didekati oleh seniman sejati…





Dunia perfileman juga tak lepas dari peran benda massif ini. Jendela terbuka dengan sendirinya akan lebih menyeramkan jika dibandingkan dengan pintu yang terbuka tiba-tiba. Menopang dagu di jendela lebih jauh lebih menyenangkan dibanding di depan pintu <hancur tuh dagu klo tiba-tiba si adik mendobrak pintunya>. . Romansa cinta Romeo & Juliet selalu menjadikan jendela sebagai tempat pertemuan dua dunia satu hati itu. “saat malam tiba, kulempar batu kecil.. saat itu aku sudah berada tepat di bawah jendela kamarmu !“ kutipan kata-kata dari sebuah novel…




Terlepas dari fungsi praktisnya untuk memasukkan cahaya alami ke dalam rumah, lewat jendela aku bahkan bisa menebak selera berpakaian dan pemilik rumah. Hampir bisa kupastikan, perempuan pemiliki rumah dengan desain jendela berukir rumit, dengan gorden bermotif klasik dan berenda emas, tak mungkin keluar rumah dengan jeans belel dan kaos oblong sederhana. Sama hampir pastinya, seorang lelaki dengan jendela bergorden warna pink, tak mungkin mengendarai motor gede dengan jaket kulit dan celana ketat… hehehe just a little joke…




Tapi aku bisa saja salah. Karena apa pun yang ada dibalik jendela, selamanya adalah sesuatu yang bukan di sini. Hanya sesuatu yang kupikir tahu. Tapi paling tidak, aku tahu apa yang tidak menyenangkan hati di luar sana. Begitu pula engkau yang sedang membaca tulisanku di jendela baru Mozilla fox, opera mini ataupun safari. Aku tak begitu mengenalmu. Mungkin kau adlah seorang kakak yang baik, Tetangga yang peduli, Pacar yang setia, penyayang kelinci ataupun anak yang manja. Meninggalkan pesan pada tulisanku saja sudah cukup, apalagi sampe ngefollow blog ini…



Sejak empat tahun lalu,  jendela adalah hal yang wajib kuselipkan baik dalam setiap slide, selembar kalkir dengan goresan rotring, ataupun file-file berekstensi .dwg .3d .atl .pln dll. Arsitektur telah mempertemukanku dengan lubang angin ini…  


jikalau aku hidup seribu tahun lamanya, aku ingin seperti cinta sebagai suatu yang tak terlihat namun terasa. Dan seperti jendela sebagai sesuatu yang terjamah oleh mata & visual…




Jika kau ingin melihat dunia, belajarlah arsitektur denganku…





No comments:

Post a Comment