OK

Friday, October 07, 2011

Tanpa Nama



Waktu itu, Kudapati selembar kertas di lokerku… aku tak benar-benar yakin kertas itu tertuju kepadaku…
Akronim AH di sudut atasnya seakan memberitahuku… ‘adri, kertas ini untukmu, hanya untukmu’…
Lebih kurangnya Kertas itu bertuliskan….

Pernah kumarahi kamu, tapi aku tak benar-benar marah …
Pernah kubentak kau di depan tman-temanku, tapi tak benar-benar aku membentakmu…
Sering aku mengabaikanmu, tapi sungguh aku tak benar-benar seperti itu…
Sering kutolak ajakanmu, tapi aku tak pernah benar-benar ingin menolaknya…
Tidak jarang kuhiraukan nasehatmu, tapi tak benar-benar kuhiraukan kau…
jarang pula kubalas senyummu, tapi sungguh hati ini tersenyum untukmu…
kulihat kau dengan aku yang lain, senang kurasa tapi sungguh aku tak benar-benar bahagia…
tanpa sengaja,acap kali dengan katamu aku menangis…tak benar-benar sedih tapi karena senangnya…
sering kujauhi & kuhindari kau, tapi aku tak benar-benar seperti itu…
Abaiku adalah peduliku
Marahku adalah sukaku
Inginku bukan inginku tapi ingin mereka juga…
Maafkan aku; bukan karena mereka, bukan pula karena aku yang lain tapi karena aku tlah jatuh hati kpdamu dan semua tentangmu…
Kelak aku tak bisa berbicara lagi, maka tulisan ini akan memberitahumu…
Dariku..


Tak ada nama pengirim, aku hanya bisa terseyum saat membacanya.
Karena kau, aku selalu sibuk memperhatikan lokerku…
Karena kau seringku pulang telat karena menunggu sampai kau menepuk pundakku dan berkata akulah cinta..

Kuambil pena dan kutuliskan banyak harapan-harapan di kertas itu, termasuk senang dan sedihku…
Kuharap orang yang kutemui seusai kelas adalah dirimu…
tiap hari berharapku kau mengambil kembali kertas itu… tapi nyatanya tidak…
Hari ini tak bisa lagi aku menuliskan kata-kata untukmu...
Kertas itu tak menyisakan lagi ruang kosong untukku bercerita…

No comments:

Post a Comment