Assalamualaikum
Wr. Wb
Hai
adik-adik Tulang Bawang yang pinter-pinter, perkenalkan nama lengkap saya
Adrianto Hidayat. Teman-teman kakak biasanya menyapa Anto, Yayat, Adri atau
Dayat. Tapi kalau adik-adik pengen panggil saya kakak cakep juga gak masalah. Kakak
sekarang berusia 23 tahun, tinggi 170 cm, berat badan 70 kg, asli orang bugis. Tapi
kalau adik-adik mau bilang saya orang keren, gak masalah juga.
Selamat
pagi dan semangat lagi. Kabar kakak hari ini selalu lebih baik dari kemarin,
adik-adik di sana juga demikian kan. Sampai hari ini, sudah berapa surat yang
kalian baca. Ini surat cinta saya untuk adik-adik, cerita cinta dan juga
cita-cita kakak. Yuk.
Kakak masih berkuliah tengah semester akhir di
Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Kakak dan kalian sama-sama
masih belajar. Hanya saja pelajaran kakak sedikit berbeda dengan adik-adik.
Kakak kerjanya menggambar, mewarnai, menggaris dan menulis. Kadang rumah,
kadang gedung-gedung, orang-orang, pepohonan dan juga perabotan rumah. Ayo yang
masih penasaran dengan tempat belajarnya kakak, nih kakak sertakan gambarnya,
saya bareng Kak Nisa. Nah Setelah lulus tempat ini, adik-adik bisa disebut
sebagai seorang arsitek.
Apa
di antara kalian ada yang gemar menggambar pemandangan, melukis wajah mamah
yang sedang memasak ataupun mewarnai gambar-gambar kartun. Kakak yakin kalian
semua bisa. Masa dimana kakak seumuran kalian, kakak saja tidak pandai dalam
hal itu. Tapi karena kerja keras, tanpa putus asa kakak bisa belajar di tempat
ini. Adik-adik bisa saja menjadi arsitek yang hebat nantinya, seperti presiden
pertama kita Ir. Soekarno; beliau juga arsitek loh.
Tempat
adik-adik di Kabupaten Tulang Bawang, Kakak dengar-dengar memiliki alam yang
indah. Sepanjang jalan kanan dan kirinya banyak pohon kelapa sawit dan pohon
karet yah. Wah, jadi kepingin berkunjung di tempatnya kalian. Kakak jadi ingat,
waktu kecil di kampung halaman. Kakak girang luar biasa ketika diajak ke rumah
paman. Satu hal yang membuat kakak tidak pernah lupa rumah paman adalah sederet
ratusan bahkan ribuan pohon karet di sekelilingnya. Kakak paling gemar
berlari-lari sambil teriak kesenangan di balik barisan pohon karet. Dan itu
sangat berkesan. Tapi sayang, kakak tidak pernah menulis perjalanan itu di atas
kertas. makanya lebih banyak lupa daripada ingatnya.
Di
akhir pekan, Kakak juga belajar bareng teman-teman kecil di atas. Mereka adalah
anak-anak SD Inpres Kantisang. Sekolah yang berada di dekat tempat tinggal
kakak. Di antara mereka ada ingin jadi Arsitek, dokter, polisi, guru, bahkan
pemain bola dan masih banyak lagi. Salam perkenalan dari mereka. Kalian akan
menjadi sahabat tak berbatas waktu dan tempat, bersama-sama mengejar impian
lalu bertemu di belahan bumi yang lain. Di lain kesempatan mereka akan berujar
melalui surat juga kepada kalian. Insya Allah.
Adik-adik
pemilik senyum yang manis, tetap rajin dalam hal apapun yah, termasuk belajar,
membantu orangtua, dan beribadah. Adik-adik dan kakak sampai akhir nanti akan
terus belajar. Mari berkeliling dunia dengan membaca, mari membuat yang telah
mati menjadi hidup lagi dengan menulis. Adik-adik, belajar bisa dimana saja. Sekolah
boleh, di rumah boleh, di sawah, kaki gunung dan dengan alam pun bisa.
Belajar
itu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi lebih tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari kurang pintar menjadi lebih pintar, dari tidak
cakep menjadi cakep, dari tidak manis menjadi manis seperti Kakak yang keren
ini kan! Ya sudah, gak apa-apa kalau adik-adik memaksa berkata seperti itu.
Bagaimana? Apa adik-adik
sudah siap menyambut masa depan masing-masing? Melambungkan cita dan cinta
kalian melebihi tinggi puncak-puncak deretan pohon karet dan kelapa sawit di
tempat kalian?
Adik-adikku
yang tersayang, sampai di sini dulu. Kakak masih ada pelajaran yang harus
diselesaikan. Sampai jumpa di surat-surat selanjutnya, di kalimat-kalimat peretas senyum. Sampai bersua di tempat
tertinggi. Kakak titip salam buat mutiara-mutiara kecil lainnya di sana,
sahabat-sahabat, juga buat Kak Farida, kak Ahmadi, Kak Marisa, Kak Fara, Kak Indra,
Kak Monica, dan Kak Angga.
A Letter from Heart ;)
ReplyDeletetrmksih om sudah singgah . hihihi
ReplyDeletewuiihh keren suratnya ditulis di blog, saya sendiri lupa isi surat yang kemarin saya tulis hehe
ReplyDeletehihihi....
ReplyDelete