OK

Saturday, March 26, 2016

Dalam-dalam jatuh yang nikmat, cinta

Di luar sana sementara turun hujan, samar-samar di antara riuh cerita bahagia dan haru seorang kerabat dan toga barunya. Saya dan beberapa teman duduk mengotak, meja dengan morfologi yang serupa berada di tengah-tengah. Di atasnya telah berdiri sekotak kuning tissue, sebotol garam, dan kotak angka penunjuk urutan meja.

Perlahan namun mantap, aku hatamkan sepiring nasi dan ayam bakar di hadapanku; sesekali kuselingi dengan memulai dan  menambah percakapan seadanya saja di tengah perut-perut yang memaki, meminta setoran.

Hujan reda, saya pun lega. Begitu pula teman-teman yang telah menyelesaiakan ritual kunyah-mengunyah. Sambil menyelam minum air, selain menghadiri hajatan, menjalin dan membina hubungan baik adalah hal yang wajib dilakukan bagiku dan rekan-rekan yang dipertemukan dalam satu kegiatan yang positif. Dari canda, terbitlah serangakaian tutur baik dan ingin mulia. Setidaknya pembicaraan pun berlanjut sampai lingkaran arloji di lengan kananku menunjukkan pukul 09.35 waktu Indonesia bagian tengah.



Berkali-kali deru dan getar ponsel di saku celana, kali ketiga mengharuskan aku merogoh dan menjawabnya. Mamah, tertera memanggil.

“Assalamualaikum, iye kenapaki’!”

“Wassalam, Yat, Kapanko pulang, sudah jam berapami ini, mau hujan!” balas Mamah

“iye, bentar lagi, ini sudah maumi jalan!” timpalku, padahal posisiku masih hangat duduk di kursi. Hihi, sering kulalakukan trik demikian untuk meredam khawatir Mamah.

Maklumlah, long weekend ini digunakan Mamah untuk berkujung ke kota di mana anak-anaknya menimba ilmu dan belajar hidup. Wajar jika jam malam cukup ketat.
Kuberi waktu jedah bagi teman-teman untuk mengakhiri perbicangan, semakin lama semakin sering menguap; karena kekenyangan, mungkin. Selang waktu, pun sepakat untuk menuju rumah masing-masing.

Sesampai di rumah.
Mamah membukakan pintu, mempersilakan aku masuk. Sambil membuka sepatu, sembari pula mamah menggerutu.

“dari tadima mau tidur, tapi kutungguko, pigi makan nah. Ada nasi sama teh dingin itu di meja”

“siap puang!” kubalas santai, ringan tapi tertata, krama.

Sebelum kuantar mamah ke kamarnya, sedikit waktu yang kami butuhkan untuk menghadirkan suasana bahagia. Kutanya seputar kegiatannya sedari tadi, lalu mamah balik bertanya seputar kabarku yang meninggalkan rumah pagi-pagi sekali. Sesekaii kurangkul, dan bercanda kekinian masalah jodoh dan mantunya kelak.  

Benar dugaku, terpajang rapih beberapa gelas dan piring saling beradu apik. Sebuah gelas berisi air yang ditutupi piring kaca yang telungkup. Segelas teh manis dan sepiring nasi putih dengan sengaja diangin-anginkan sejak dua puluh menit lalu sebelum aku tiba di rumah. Adalah menu favoritku menyantap keduanya dengan kondisi yang dingin. Di sekeliling terdapat banyak pilihan menu, ada ikan bandeng goreng agak hitam karena asam, ikan bakar mujair dengan bekas cubitan kecil yang hati-hati, dan dua pilihan sambal dengan rasa dan cita yang berbeda. Sedikit haru melihat hasil masakan mamah yang tak jemu dipandang, juga dirasa. Tak buang-buang waktu, kumulai lagi ritual kunyah-mengunyah part dua malam ini.

Selang waktu, setelah beres-beres; kuintip kamar mamah, beliau dan pasangannya tengah terlelap bersahaja. Kuteruskan ke ruang sebelahnya, kamarku juga sudah rapih, dibersihkan sama mamah pastinya.

Untuk mamah dan masakannya, selalu ada persediaan lambung untuk menikmati segala jenis masakannya.

Untukmu mamah, seutuhnya, selalu ada ruang di hati sebagai orang nomor satu selalu dan selamanya.

Selamat malam untuk mamah-mama di belahan dunia lainnya, selamat jatuh kembali dalam peluk, dalam-dalam jatuh yang nikmat; cinta. 

8 comments:

  1. What a romantic son u are, Kak! Your mamah must be proud of you ^^

    ReplyDelete
  2. hihi...Terima kasih sdh berkunjung Ifa, juga Diki.

    ReplyDelete
  3. Tulisan yang menyenangkan kak, romantis sekali 😊

    ReplyDelete
  4. Ehmm...mamaku saja berkunjung ke mks jika ada perlunya (berbelanja).

    ReplyDelete
  5. Duh..duh..kece yat! Romantisx yayat..😁

    ReplyDelete
  6. hihi. kak Ica trmkasih sdh jalan2 di blog...

    ReplyDelete