Kelas Inspirasi Sul-Sel 2014

Siapa bilang menjadi seorang pengajar itu harus berlatar belakang profesi kependidikan? Siapa saja boleh, bukankah di tiap harinya kita ini belajar, entah itu dari apa yang dilihat, dengar dan rasakan? Bukankah manusia pada dasarnya adalah seorang guru? paling tidak bagi diri dan sekitarnya. 

  

Sebenarnya ada banyak orang di luar sana yang peduli dengan pendidikan anak negeri, bahkan tidak sedikit dari mereka yang memiliki keinginan yang besar untuk menjadi subjek pendidikan. Kesibukan sehari-hari, jadwal yang cukup padat, serta gerakan-gerakan; entah itu tidak atau langsung dinaungi oleh pemerintah hanya sebatas informasi yang sifatnya parsial menjadi kendala untuk terjun langsung di masyarakat.

17.00

Pukul 15.30 WITA, jam dinding kantor serasa jalan begitu lamban selambat melupakan masa lalu. Hujan di luar sana begitu anomali. Sesekali deras datang tanpa tanda, tiba-tiba reda, lalu pulang begitu saja tanpa permisi seperti cinta (laah ini ceritanya curahan hati atau apa sih) 

Begitulah Kami

Hi Bro… kabar kalian gimana?... menjelang tujuh tahun yah kita meninggalkan masa sekolahan… Seplanet, sebenua, satu negara, satu kota; satu paguyuban; satu kampus dan satu fakultas sepenuhnya tidak menjamin frekuensi pertemuan kita yah… Masih ingat nggak muka-muka culun kalian; dengan bualan-bualan, komedo pertama, janji dan cita-cita setinggi langit dan juga cinta monyet (laah si itu dipanggil monyet)

Tarzan

Tidak hanya lagu dan musik, film jadulpun kini lagi trend-nya diputar kembali dengan cerita yang nyaris sama. Sedikit penambahan tokoh, alur cerita, latar tempat dan waktu tidak jarang sebagai pemanis cerita saja. Romeo & Juliet misalnya, tak peduli seberapa jauh perubahan script yang dilakukan oleh sutradara. Siapa yang tak kenal kisah tragis mereka? Cinta dan perselisihan antarkeluarga berujung kematian pasangan tokoh yang dijadikan judul film itu sendiri. 

Kabar Tahun Kemarin

            Seperti biasa, di penghujung tahun. Satu bagian dari tulisan saya menuliskan sekumpulan kisah hangat di tiap bulannya. Hihi.. Mari kita memulainya, eh sebelumnya harap dimaklumi jika ada banyak salah dalam penulisan soalnya kali ini nulisnya cuma lewat hape. Sekali lagi lewat hape ya.. Si laptop lagi dipake sama anak-anak main pes, maklumlah kami pemuda yang tidak terlalu menyukai berada di luar rumah saat khalayak ramai-ramai menyaksikan parade kembang api kala pergantian tahun.

Bye

Ada saat kehilangan itu terjadi

Terhadap sesuatu yang bahkan belum kita miliki

Senja

 

Jauh sebelum mentari terbenam, aku sudah melihat senja yang lain

Menatapnya lamat, tak sadar sudah berapa banyak senja yang terlewatkan

Entah berapa lagi hitungan senja yang akan kulewatkan

Yang pasti hati ini telah berlabuh ke arahmu, bukan yang lain

 

Antara Kita

Aku dan seberkas mentari adalah dua hal berbeda

Tak pernah berkenalan

Tapi selalu ingin lebih tinggi

Aku dan waktu adalah dua hal berbeda

Tak saling lihat

Tapi aku mengenalnya akrab, pun sebaliknya  

Aku dan senja adalah dua hal berbeda

Tak pernah bertegur sapa

Tapi diam-diam kami mencuri pandang

Aku dan hujan adalah dua hal berbeda

Tak saling teduh

Namun tetap sepayung kala terik

Perkenalkan, Aku Cinta

Cinta, enggan rasanya bercerita denganmu lagi. Tanpa angin juga hujan, kali ini kau memilih untuk datang lebih awal dan tinggal lebih lama dari biasanya. Siapakah ia yang membawamu serta? Mungkinkah rasa ingin tahu ini sedikit demi sedikit beralih menjadi kesenangan kecil semisal khayalan manis sebelum menutup mata, ataukah lambat laun semakin berat karena tak terhitung lembaran-lembaran rindu yang menumpuk? 

Kami Menulis

Sabtu siang, 08 Juni tahun yang sama. Alam sementara asyik memainkan perannya. Kadang cerah, kadang mendung. Terik di pagi hari, badai sorenya; sebaliknya, tak tentu. Sepertinya bulan keenam akan menjadi awal musim kemarau yang basah bagi kota kita.  Pinggiran selatan Kota Makassar, terdengar riuh semangat anak-anak yang tengah belajar; iya, waktu serupa di sanalah saya berada.  Sungguh satu kesempatan yang luar biasa, bisa berpartisipasi dalam kegiatan menulis anak-anak TPA Tamangapa, Antang. Kegiatan ini diprakarsai oleh teman-teman LEMINA (lembaga Ibu dan Anak) dan IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis).